Sabtu, 26 Agustus 2017

Panduan Setting Ohm Coil Dan Baterai Vape Yang Aman


Panduan Setting Ohm Coil Dan Baterai Vape Yang Aman

Vaper mechanical mod “Saya menggunakan mechanical mod berapa ohm coil yang saya harus buat agar aman?”
Vaper regulated mod “Saya menggunakan VTC mini dan baterai 20A, kenapa di 75Watt saya mendapatkan pesan weak battery padahal baterai saya masih 70% penuh?”
Itu pertanyaan yang pernah terlintas dipikiran kamu? Kalau begitu setelah membaca artikel ini sampai selesai kamu akan dapat menjawab itu semua.
Mari belajar bersama mengenai ohm, ampere, coil dan baterai lewat artikel ini. Jangan khawatir, saya akan bahas semuanya mulai dari mechanical modregulated mod, satu baterai, dua baterai, seri, dan pararel.
Silahkan drip terlebih dahulu, saya akan tunggu :).

Mengerti satuan baterai dengan benar

Baterai adalah salah satu komponen terpenting dari keseluruhan modkamu. Tidak mengerti bagaimana baterai bekerja atau membeli baterai yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisa meningkatkan resiko kecelakaan ketika vaping.
Tiga satuan baterai yang wajib kamu tahu:
Voltase(V): Baterai bertipe 18650 (yang umum digunakan untuk vape, seperti Sony VTC 4 atau LG HE2) mempunyai voltase maksimal 4.2V ketika terisi penuh.
Tapi hanya karena baterai kamu mempunyai kemampuan 4.2V bukan berarti kamu akan terus menggunakan angka ini. Dengan cepat 4.2V turun seiring kamu memakainya. Jika baterai kamu sekitar 50% terpakai, maka voltasenya hanya akan berkisar 3.7V-3.8V.
Dikarenakan faktor pengaman dan juga efesiensi maka sebaiknya kita menganggap baterai kamu di 3.7V, terlepas penuh atau tidak. Semua contoh di bawah ini akan menggunakan ukuran baterai 3.7V.
Ampere(A): Di sinilah urusan satuan baterai mulai menarik. Satuan ampere dalam baterai terbagi ke dalam dua kategori:
1. CDC (Continuous discharging current). Baterai kamu pada dasarnya akan dikuras ketika dipakai, satuan ini menandakan berapa ampere yang dikuras dari baterai ketika digunakan terus menerus. Secara umum, semakin tinggi ampere CDC baterai maka semakin baik/aman.
2.Max Pulse Discharge. Ini bukanlah sebuah satuan yang standar di industri baterai. Rating max pulse discharge biasanya diberikan oleh sang penjual baterai bukan produsen baterai. Ini merupakan satuan yang diukur dalam 1 kali (1 pulse), ketika kita menggunakan vape, kita tidak menggunakan Max Pulse Discharge melainkan continuous discharing current.
Contoh kasus, baterai MXJO menuliskan 35A di label baterai, jika kamu melihat situs aslinya, maka disitu ditulis bahwa CDC-nya adalah 20A, dan max pulse discharge-nya adalah 35A. Yang tercatat di label baterai seperti yang kamu bisa tebak adalah 35A(max pulse discharge).
MXJO Battery Spec
Mengapa MXJO memberikan label 35A? Ini adalah bagian dari marketing mereka untuk menonjolkan angka yang besar. Ini mengingatkan saya bagaimana banyak produsen speaker di masa lalu berlomba untuk memasang watt PMPO (contoh 1000 Watt PMPO) padahal yang penting adalah watt RMS (yang angkanya jauh lebih kecil).
Sony VTC5A mempunyai kapasitas 2000mAh dengan CDC sebesar 35A, dan tidak mempunyai rating max pulse discharge. Karena lagi-lagi ini bukanlah pengukuran standar.
Tapi tunggu dulu, ini bisa sedikit lebih rumit. Sony mengatakan bahwa CDC sebesar 35A hanya bisa didapatkan jika temperatur baterai di bawah 80 derajat. Jika melebihi 80 derajat, maka CDC akan turun ke 30A. Ini tergantung pemakaian kamu, jika kamu menggunakan untuk chain vaping dan hot vape (watt tinggi) maka ada kemungkinan baterai mencapai 80 derajat dan CDC akan turun ke 30A. Amannya asumsikan CDC-nya sebesar 30A.
Kapasitas(mAH). Biasanya ditandakan dengan satuan mAh, nilainya berkisar antara 1500-3500mAh. Semakin tinggi maka artinya kamu dapat menggunakan baterai kamu semakin lama, sebelum harus di isi ulang. Namun biasanya ini berbanding terbalik dengan ampere. Semakin besar kapasitas baterai (mAh), maka ampere(A) akan semakin kecil.

Bagaimana Mechanical Modbekerja

Untuk mempermudah mari kita buat contoh. Sebuah mechanical mod 1 baterai (MXJO 20A – CDC) dengan coil sebesar 0.5 ohm (tidak peduli single atau dual coil).
Saat kamu tekan tombol firing, maka yang terjadi adalah daya dari baterai akan disalurkan ke atomizer. Mod kamu sekarang seperti sebuah rangkaian listrik yang tertutup. Dalam rangkaian ini hukum Ohm berlaku.
Catatan: khusus untuk mechanical mod, voltase baterai adalah voltase yang akan digunakan karena tidak ada pembatas atau pengatur elektronik, hal ini berbeda dengan regulated mod dimana voltase keluaran akan dibatasi. Cek spesifikasi mod kamu untuk mengetahui berapa output voltage sebenarnya.
Amps (A) = Volts (V) / Ohms(Ω).
Jika kita isikan contoh tadi ke dalam rumus maka hasilnya akan menjadi:
Amps = 3.7V (nilai baterai yang aman) / 0.5Ω (ohm dari coil)
Amps = 7.4A
Baterai MXJO mempnyai CDC 20A, jadi selama hasil ampere hitungan kita tadi tidak melebihi 20A maka kamu akan aman-aman saja.
Bagaimana dengan coil 0.15ohm? Cara perhitungannya akan sama:
Amps = 3.7V / 0.15Ω
Amps = 24.6A
Baterai MXJO tidak akan kuat, karena rangkaian ini akan mencoba untuk menarik 24.6 ampere dari baterai yang hanya memiliki CDC 20A. Ketika ini terjadi, baterai akan rusak dan sangat mungkin untuk meledak. Ini adalah hal yang kamu harus hindari.
Tapi VTC 5A mempunyai 35A, jadi apakah ini aman?
Karena VTC 5A mempunyai 35A(dengan asumsi baterai di bawah 80 derajat) maka coil 0.15 kita masih terhitung aman. Namun mari kita asumsikan baterai akan panas ke 80 derajat, bahkan dalam kasus ini (CDC menjadi 30A) baterai masih sanggup.
Sampai sini seharusnya kamu sudah bisa menghitung apakah baterai dan coil kamu aman.
Saran VapingJKT adalah menggunakan baterai 25A-30A CDC seperti Sony VTC 5A dan kamu akan aman dengan coil serendah 0.3Ω apa lagi 0.3Ω ke atas.

Mechanical Mod dengan 2 baterai

Mechanical Mod dengan 2 baterai terbagi atas konfigurasi seri dan pararel. Keduanya bekerja dengan cara yang berbeda.
Mechanical Mod Baterai pararel
Dalam rangkaian pararel, kamu akan mendapatkan 2x daya tahan baterai (sehingga lebih lama digunakan – hanya berlaku untuk mechanical mod!), 2x ampere, namun dengan voltase yang sama.
Contoh kasus 2 baterai pararel 20A dengan coil 0.2Ω:
Amps = 3.7V/0.2Ω
Amps= 18.5A (total)
Amps per baterai = 18.5A/2 = 9.25A per baterai. Sangat aman jika dibandingkan baterai dengan CDC 20A.
Mechanical Mod Baterai Seri
Dalam rangkaian seri, kamu akan mendapatkan 2x voltase, namun dengan ampere dan daya tahan yang sama dengan 1 baterai.
Contoh kasus 2 baterai seri 20A dengan coil 0.2Ω
Amps = (3.7V + 3.7V)/0.2Ω
Amps = 37A
Ingat bahwa 37A ini tidak akan dibagi dua dalam rangkai seri. Setiap baterai harus mempunyai 37A, yang mana tidak mungkin karena tidak ada baterai sampai sekarang yang mampu mengeluarkan 37A. Konfigurasi ini dapat membuat baterai panas/gagal dan berpotensi meledak. Ini adalah contoh build yang salah dan jangan dilakukan.
Lalu apa keuntungannya regulated mod dengan konfigurasi seri jika amp yang diambil menjadi tinggi? Karena voltasenya tinggi maka tenaga untuk memanaskan coil besar (alien, atau coil eksotik lainnya) menjadi lebih besar dan coil akan lebih cepat panas dibanding menggunakan pararel.

Kekurangan Mechanical Mod

Kelemahan menggunakan mechanical mod adalah tidak ada layar untuk memberi tahu kamu berapa ohm dari coil kamu, sehingga kamu perlu alat tambahan bernama ohm reader.
Kelemahan kedua adalah seiring voltase baterai turun ketika digunakan, maka tenaga dari vape-pun menurun, sehingga kamu mungkin tidak mendapatkan flavor dan cloud yang tebal seperti saat baterai penuh. Kelemahan ini diatasi oleh regulated mod sehingga konsistensi lebih terjaga

Bagaimana Regulated Modbekerja

Regulated mod adalah mod yang menggunakan pengatur elektronik di dalamnya. Pengatur ini memungkinan kamu untuk mengatur tenaga dan memantau berbagai informasi lainnya. Cara kerja regulated mod berbeda dengan mechanical mod.
Perbedaan paling besar adalah tidak seperti mechanical mod, di regulated mod, coil yang kamu gunakan tidak ada berhubungan dengan bagaimana tenaga diambil dari baterai.
Mari gunakan contoh lain, sebuah regulated mod dengan 1 baterai penuh (MXJO 20A) dengan coil sebesar 0.3 ohm dan setting powersebesar 70 Watt.
Power (Watt) = Amps (A) * Volt(V)
70W = A * 3.7V
Amps = 18.9A
Jadi baterai kamu akan ditarik sebesar 18.9A. Ini masih aman karena baterai kamu mempunyai 20 CDC (walaupun cukup mepet). Lihat bahwa coil (0.3Ω) tidak kita pakai dalam perhitungan.
Seiring kita pakai vape maka Volt baterai akan turun, mari kita asumsikan turun menjadi 3.6V.
70W = A * 3.6V
Amps = 19.4A
Bisa kamu liat bahwa seiring voltase turun, regulated mod menjaga agar watt tetap stabil di 70W dengan cara menarik ampere lebih banyak dari baterai (dari 18.9A ke 19.4A)
Perlu kamu perhatikan bahwa baterai dengan 20A akan mengalami degradasi (battery sag) seiring pemakaian. Sehingga seiring waktu kemampuannya sudah bukan 20A lagi tetapi menurun.
Ini mengapa kebanyakan mod single battery sudah menunjukkan weak battery (sebagai perlindungan) padahal masih cukup penuh. Ini karena mod mencoba menarik ampere namun yang tersedia tidak cukup.
Contoh kasus Alien Smok AL85 mempunyai watt maksimal sebsar 85W. Jika kamu menggunakan baterai 20A dengan tenaga penuh (85Watt) maka
85W = A * 3.7V
A = 22.9A
Dengan baterai yang penuh (asumsi 4.2V) maka perhitungannya menjadi 20.2A, sehingga mod akan firing. Tapi setelah belasan tarikan dan voltase baterai turun ke misalnya 4V maka ampere menjadi 21A yang mana sudah melebihi baterai. Mod akan melindungi dengan peringatan weak baterry padahal masih penuh. Sekarang kamu tahu mengapa :).

Konfigurasi Mod dengan dua baterai pararel dan seri

Kebanyakan regulated mod dengan dua baterai atau lebih memiliki konfigurasi seri. Dalam kasus ini yang terjadi adalah voltase akan bertambah sebanyak jumlah baterai, dan kapasitas baterai akan sama saja terlepas dari 2 atau 3 baterai yang kamu gunakan. Ya yang kamu baca benar, dalam regulated mod (99% mod yang beredar), 1, 2, 3, atau bahkan 4 baterai akan sama saja.
Misalnya kamu menggunakan mod dua baterai seri dengan coil 0.15 dan power 100 watt.
100 watt = A * (3.7V+3.7V)
A= 13.5A. Masih aman dengan baterai standard 20A.
Karena dalam konfigurasi pararel volt nya bertambah besar maka ampere yang ditarik dari baterai tidak besar.
regulated mod dengan konfigurasi pararel cukup langka, tapi jikapun kamu menemukannya maka
100 watt = A * 3.7V
A = 27A, karena dua baterai maka ampere setiap baterai menjadi 27A/2 = 13.5A. Sama saja.
Karena diatur secara elektronik maka tidak ada perbedaan antara seri dan pararel untuk regulated mod. Ini juga berlaku untuk kapasitas baterai, seri dan pararel tidak akan mempunyai perbedaan dalam regulated mod, terlepas dari 2, 3, atau 4 baterai yang digunakan.

Perhatikan output voltage!

Sekarang kamu mungkin mengatakan karena saya menggunakan triade dna 250 dengan tiga baterai maka saya punya 3.7V*3 kan?
Tidak. Baterai kamu mungkin mampu mengeluarkan 3.7*3 = 11.1V (input voltage) atau lebih ketika terisi penuh (4.2V*3 = 12.6V) tapi bukan berarti mod kamu akan meneruskannya ke atomizerdengan angka yang sama (output voltage). Setiap mod mempunyai output voltage berbeda. Dengan contoh di atas Triade DNA 25, modyang satu ini hanya mampu mengeluarkan 9.3V.
Kemampuan mod sebenarnya untuk meneruskan voltase akan mempengaruhi ampere yang ditarik dari baterai.
Hitungan di atas kertas:
120Watt = A * (3.7V+3.7V+3.7V)
A = 10.8A
hitungan baru setelah menggunakan batasan mod sebenarnya
120watt = A * 9.3V (menggunakan output voltage dari mod)
A = 12.9A
Jadi karena kemampuan Triade DNA 250 dengan output voltage sebesar 9.3V baterai kamu harus bekerja lebih keras dari seharusnya. Jadi untuk menghitung ampere yang ditarik, maka perhatikan spesifikasi output voltage mod kamu. Sebagai perbandingan Wismec Rx2/3 hanya mampu mengeluarkan output voltage sebesar 9V dengan 3 baterai.


Selamat kamu membaca artikel Panduan Setting Ohm Coil Dan Baterai Vape Yang Aman sampai akhir :). Jangan khawatir jika kamu tidak mengerti, baca ulang dan gunakan contoh di atas maka pada akhirnya kamu akan mengerti. Jika ada pertanyaaan jangan sungka untuk menulisnya di kolom komentar di bawah ini. Happy vaping!

Related Posts

Panduan Setting Ohm Coil Dan Baterai Vape Yang Aman
4/ 5
Oleh